26

Hujan Ringan

Rabu, 10 September 2025 16:00

Drama Politik Bengkulu: Ketegangan Demo Mahasiswa Berujung Dialog Produktif dengan Wapres
0 Likes
914 Views
Berita  Pemerintahan

Drama Politik Bengkulu: Ketegangan Demo Mahasiswa Berujung Dialog Produktif dengan Wapres

BENGKULU- CARIBENGKULU.COM Malam yang dramatis di Bengkulu! Apa yang dimulai sebagai aksi demonstrasi penuh ketegangan di depan Hotel Mercure, berakhir dengan dialog produktif antara Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dengan perwakilan mahasiswa hingga larut malam, Selasa (27/5/2025).

Aksi yang digelar Aliansi Mahasiswa Bengkulu - gabungan KAMMI, HMI, IMM, GMNI, dan BEM dari berbagai perguruan tinggi - sempat memanas ketika berhadapan dengan aparat keamanan. Beberapa mahasiswa dilaporkan mengalami kekerasan fisik, termasuk seorang mahasiswi yang mengaku mendapat perlakuan tidak pantas dari aparat.

"Mahasiswa dipukul mundur dan beberapa mahasiswa diamankan oleh aparat. Ada yang dipukul, terjatuh, diinjak bahkan ada satu perempuan yang dalam keterangannya mendapatkan perlakuan yang kurang baik dari aparat pengamanan," ungkap Ricky Pratama Putra, Ketua Umum PW KAMMI Provinsi Bengkulu.

Namun plot twist terjadi ketika Wapres Gibran yang sedang berada di hotel mendengar kabar aksi tersebut. Alih-alih mengabaikan atau memerintahkan pembubaran paksa, Wapres justru memilih pendekatan diplomatis dengan mengundang perwakilan mahasiswa untuk berdialog langsung.

"Setelah melakukan diskusi dan ketegangan yang cukup alot, perwakilan aliansi mahasiswa diminta untuk masuk dan berdialog langsung bersama Wakil Presiden Republik Indonesia," lanjut Ricky.

Empat perwakilan mahasiswa - Kemas Willdan Agawon (KAMMI), Abdul (IMM), Julius Nainggolan (GMNI), dan Ridhoan P Hutasuhut (KAMMI) - akhirnya diundang masuk ke hotel. Dialog yang berlangsung dalam suasana hangat dan bersahabat ini juga dihadiri tokoh-tokoh penting seperti Ketua DPD RI Sultan Najamudin, Kapolda Bengkulu, dan Danrem Bengkulu.

Dalam dialog tersebut, mahasiswa menyampaikan tiga isu strategis yang menjadi keresahan masyarakat Bengkulu: darurat BBM yang melumpuhkan ekonomi, kenaikan pajak daerah yang memberatkan rakyat, dan konflik lingkungan serta agraria yang merugikan masyarakat kecil.

Yang mengejutkan, Wapres tidak hanya mendengar keluhan, tapi langsung memberikan solusi konkret untuk setiap isu. Untuk masalah BBM, ia berkomitmen membuka 5 SPBU besar selama 24 jam dan melibatkan TNI-Polri dalam pengawalan distribusi.

"Langkah-langkah yang diambil Wapres adalah awal yang baik. Tapi perjuangan ini belum selesai. KAMMI dan seluruh aliansi mahasiswa akan tetap konsisten berada di garda depan untuk rakyat Bengkulu," ujar Kemas Willdan dengan nada tegas namun optimis.

Untuk isu pajak daerah, Wapres berkomitmen memfasilitasi pertemuan antara mahasiswa dengan Gubernur Bengkulu. Sementara untuk masalah lingkungan dan agraria, ia menugaskan langsung Deputi II Wapres yang membidangi lingkungan dan agraria untuk tinggal sementara di Bengkulu.

"Wakil Presiden memberikan tugas langsung kepada Deputi 2 Wapres yang berfokus pada lingkungan, agraria untuk tinggal terlebih dahulu di Bengkulu dan menyelesaikan permasalahan perusahaan/tambang yang tidak sesuai izin/prosedur," jelas Willdan.

Drama politik ini menunjukkan bagaimana pendekatan dialogis dapat mengubah konfrontasi menjadi kolaborasi produktif. Ketegangan yang sempat memanas berubah menjadi momentum bersejarah bagi mahasiswa Bengkulu untuk menyampaikan aspirasi langsung kepada pemimpin nasional.

Ketua DPD Sultan Najamudin yang menyaksikan langsung drama ini mengapresiasi cara Wapres menangani situasi. "Beliau menunjukkan kedewasaan politik dan kepemimpinan yang luar biasa. Tidak mudah mengubah suasana tegang menjadi dialog yang produktif," komentarnya.

Bagi mahasiswa, malam yang dramatis ini menjadi kemenangan moral. Mereka berhasil menyampaikan aspirasi rakyat dan mendapat komitmen konkret dari pemerintah pusat. Namun mereka juga berkomitmen melakukan pengawalan terhadap janji-janji yang telah disampaikan.

"Ini bukan akhir perjuangan, tapi awal dari pengawalan yang lebih serius terhadap komitmen pemerintah," pungkas Julius Nainggolan dari GMNI.

Label Postingan
Kategori Lainnya
Berita Lainnya
Sektor Lainnya
0 Comments