26

Hujan Ringan

Rabu, 10 September 2025 16:00

Festival Tabut 2025: Dari Warisan Keluarga Menuju Panggung Dunia, Bengkulu Siap Mendunia!
0 Likes
574 Views
Berita  Budaya

Festival Tabut 2025: Dari Warisan Keluarga Menuju Panggung Dunia, Bengkulu Siap Mendunia!

Bengkulu, CariBengkulu.com –Malam puncak Festival Tabut 2025 yang digelar pada Sabtu (5/7) di Lapangan Sport Center, Pantai Panjang, Kota Bengkulu, menjadi saksi bisu ambisi besar Provinsi Bengkulu: membawa warisan budaya tak benda ini ke panggung internasional.Dihadiri ribuan masyarakat dari berbagai penjuru, serta tokoh penting nasional dan daerah, acara penutupan ini bukan sekadar perayaan, melainkan sebuah deklarasi bahwa Tabut siap mendunia.
Festival Tabut, yang telah berlangsung selama sembilan hari sejak 27 Juni, bukan hanya sekadar agenda tahunan. Ia adalah manifestasi dari sejarah panjang dan nilai spiritual yang mengakar kuat di hati masyarakat Bengkulu. Bermula dari tradisi keluarga yang mengenang peristiwa Karbala, Tabut kini telah bertransformasi menjadi magnet wisata budaya berskala nasional, dan tahun ini, langkah selanjutnya adalah menembus batas global.

Antusiasme Masyarakat dan Dukungan Penuh Pusat

Suasana malam puncak begitu semarak. Lautan manusia membanjiri Lapangan Sport Center, menunjukkan betapa Festival Tabut telah menjadi milik seluruh masyarakat Indonesia, bukan hanya Bengkulu. Kehadiran Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Republik Indonesia, Ni Luh Enik Ermawati, serta anggota DPR RI, Forkopimda, dan sejumlah bupati se-Provinsi Bengkulu, menambah bobot dan kemeriahan acara.

Panggung megah malam itu menampilkan deretan penampil kenamaan seperti Pandaa Esya, Danang, Fea, Tari Kolosal dari SMKN 5 Bengkulu, IJP Musik, Ambara Symphony Orchestra, Bakardi, hingga penampilan puncak dari Silet Open Up. Semua sukses menghipnotis penonton dan menyempurnakan malam budaya itu dengan penuh antusiasme, membuktikan bahwa Festival Tabut mampu memadukan tradisi sakral dengan hiburan modern yang memukau.

Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Enik Ermawati, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi atas konsistensi Pemerintah Provinsi Bengkulu dalam menjaga dan mengembangkan budaya lokal yang sarat nilai sejarah dan religi ini. "Masuknya Festival Tabut dalam daftar Kharisma Event Nusantara (KEN) bukan hanya pengakuan, tapi juga komitmen pemerintah pusat untuk terus mendorong kemajuan event ini," tegas Ni Luh.

Ia juga menegaskan komitmen Kemenparekraf untuk mendukung penuh promosi Festival Tabut ke panggung global, sejalan dengan visi nasional untuk meningkatkan daya saing pariwisata Indonesia. "Kami akan bantu dari sisi promosi digital, kemitraan dengan pelaku industri pariwisata global, serta mendorong penguatan storytelling budaya Tabut agar bisa diterima masyarakat internasional. Bengkulu harus mendunia,” tambahnya penuh optimisme.

Data dari Festival Tabut tahun lalu menunjukkan dampak ekonomi yang signifikan, dengan 132 ribu pengunjung, melibatkan 420 pelaku UMKM, perputaran uang mencapai Rp3,02 miliar, dan penciptaan 2.500 lapangan kerja. Angka-angka ini menjadi fondasi optimisme bahwa tahun ini dan seterusnya, Festival Tabut akan memberikan kontribusi lebih besar bagi perekonomian daerah.

Wakapolda Bengkulu: Sinergi untuk Pelestarian Budaya dan Keamanan

Keamanan dan ketertiban selama Festival Tabut 2025 menjadi salah satu kunci sukses penyelenggaraan. Wakapolda Bengkulu, Brigjen Pol. Dicky Sondani, S.I.K., M.H., yang turut hadir dalam malam puncak, menyampaikan apresiasi dan dukungan atas terselenggaranya Festival Tabut yang berlangsung aman, tertib, dan penuh kekhidmatan.

"Polda Bengkulu mendukung penuh kegiatan budaya seperti ini sebagai bagian dari pelestarian warisan leluhur. Semangat kebersamaan dan nilai-nilai budaya yang ditampilkan juga menjadi jembatan dalam mempererat sinergi antara Polri, pemerintah, dan masyarakat,” ujar Brigjen Pol. Dicky Sondani, menegaskan komitmen Polri dalam menjaga dan melestarikan kekayaan budaya Bengkulu. Apresiasi juga datang dari Wakil Menteri Pariwisata atas dukungan TNI-Polri yang menjaga keamanan selama seluruh rangkaian acara.

Visi Besar Gubernur Helmi Hasan: Tabut Milik Dunia

Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, dalam sambutannya kembali menegaskan visinya untuk Festival Tabut. "Dulu Tabut ini hanya acara keluarga, kemudian berkembang menjadi kegiatan Kota Bengkulu, lalu Provinsi Bengkulu, dan sekarang menjadi agenda nasional yang masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN). Ke depan, kita ingin Festival Tabut ini menembus panggung internasional,” ujar Helmi penuh semangat.

Helmi Hasan bahkan membayangkan, suatu hari nanti, wisatawan dari Prancis, Inggris, Tiongkok, dan berbagai belahan dunia akan datang ke Kota Bengkulu untuk menyaksikan Festival Tabut. Ambisi ini bukan tanpa dasar, mengingat potensi budaya Bengkulu yang sangat besar untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata dunia.

Tabut: Perpaduan Sakral, Seni, dan Sosial

Festival Tabut tidak hanya fokus pada pertunjukan semata. Rangkaian kegiatannya menunjukkan perpaduan harmonis antara nilai sakral, seni, dan kepedulian sosial. Berbagai agenda menarik yang melibatkan ribuan peserta sukses memukau pengunjung:

  • Lomba Musik Dol: Diikuti 40 sanggar seni tradisional, dentuman bedug khas Bengkulu ini bukan hanya memekakkan telinga, tapi juga menggetarkan jiwa.

  • Lomba Tari Kreasi Daerah: Menyuguhkan ragam interpretasi dari budaya Tabut yang penuh warna dan emosi.

  • Lomba Fotografi Budaya: Mengabadikan setiap momen estetik dan emosional selama festival.

  • Lomba Telong-Telong: Lampion khas malam Bengkulu yang menerangi gelapnya malam dengan semangat kebersamaan.

  • Zikir Akbar dan Makan Akbar: Momen yang menyatukan nilai religius dan sosial, dengan makan gratis setiap hari di dapur umum, hingga agenda makan akbar massal yang menyatukan warga lintas suku dan agama.

Tak hanya itu, kolaborasi dengan Provinsi Aceh yang menghadirkan pertunjukan seni dan budaya khasnya juga menjadi bentuk sinergi antardaerah dalam memperkuat persatuan melalui budaya, menunjukkan bahwa Tabut adalah pemersatu bangsa.

Perlindungan Kekayaan Intelektual untuk Warisan Budaya

Komitmen untuk memajukan Festival Tabut semakin diperkuat dengan langkah konkret dalam melindungi warisan budaya ini. Pada malam puncak penutupan, Plt. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bengkulu, Machyudhie, menyerahkan dua Sertifikat Kawasan Berbasis Kekayaan Intelektual kategori kawasan karya cipta kepada Gubernur Bengkulu. Kedua sertifikat tersebut mencakup Kawasan Tabut Bengkulu dan Kawasan Dhol Bengkulu.

"Dengan perlindungan HAKI ini, kita memastikan bahwa warisan budaya kita tidak dapat diklaim atau disalahgunakan oleh pihak lain. Ini adalah langkah konkret dalam menjaga jati diri bangsa melalui pelindungan kekayaan intelektual,” jelas Machyudhie, menegaskan pentingnya perlindungan hukum untuk aset budaya bangsa.

<!----><!----><!----><!----><!----><!----><!----><!----><!----><!----><!----><!----><!----><!----><!----><!----><!----><!----><!---->

Festival Tabut 2025 resmi ditutup dengan pertunjukan seni budaya yang memukau dan pesta kembang api yang menghiasi langit Bengkulu, menandai berakhirnya perayaan yang penuh makna. Dengan dukungan penuh pemerintah pusat, antusiasme masyarakat, serta langkah-langkah strategis dalam pelestarian dan promosi, Festival Tabut Bengkulu kini kian mantap melangkah menuju pentas internasional, siap menjadi ikon budaya dunia dan mendongkrak nama Bengkulu di kancah global.

Label Postingan
Kategori Lainnya
Berita Lainnya
Sektor Lainnya
0 Comments