26

Hujan Ringan

Rabu, 10 September 2025 16:00

Langit Rejang Lebong Punya Cerita Baru: Paralayang Sukses Mengudara di DMHB, Siap Jadi Ikon Wisata dan Mesin Ekonomi Lokal
0 Likes
358 Views
Berita  Pariwisata

Langit Rejang Lebong Punya Cerita Baru: Paralayang Sukses Mengudara di DMHB, Siap Jadi Ikon Wisata dan Mesin Ekonomi Lokal

Deskripsi: Pemkab Rejang Lebong sukses menggelar uji coba paralayang di Danau Mas Harun Bastari (DMHB). Dengan peluncuran resmi pada 18 Agustus dan perencanaan matang, ikon baru ini diharapkan menjadi magnet wisata adrenalin sekaligus penggerak ekonomi masyarakat.

CURUP, CARIBENGKULU.COM – Pemandangan tak biasa menghiasi langit di atas Danau Mas Harun Bastari (DMHB), Kecamatan Selupu Rejang, pada Selasa sore (22/07/2025). Lima parasut paralayang berwarna cerah terbang anggun, membelah birunya langit dengan latar danau yang memesona. Momen bersejarah ini bukan sekadar atraksi, melainkan penanda keberhasilan uji coba sebuah proyek ambisius yang siap mengubah wajah pariwisata Kabupaten Rejang Lebong.

Digagas oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rejang Lebong, uji coba ini menjadi langkah awal untuk melahirkan ikon wisata dirgantara pertama di daerah itu. Disaksikan langsung oleh Bupati H. M. Fikri Thobari, Wakil Bupati Dr. H. Hendri Praja, dan jajaran pejabat terkait, acara ini berjalan sukses, memupuk optimisme untuk langkah selanjutnya yang lebih besar.

"Alhamdulillah, hari ini kita telah membuktikan bahwa Rejang Lebong punya potensi luar biasa untuk wisata paralayang. Ini adalah awal dari mimpi kita bersama untuk menjadikan DMHB sebagai destinasi wisata baru yang menawarkan sensasi berbeda," ungkap Bupati Fikri dengan wajah sumringah di sela kegiatan.

Dari Uji Coba Menuju Parade Spektakuler

Kesuksesan ini langsung dikejar dengan rencana konkret. Pemkab Rejang Lebong secara resmi mengumumkan akan menggelar peluncuran (launching) wisata paralayang pada 18 Agustus 2025. Tak tanggung-tanggung, acara tersebut akan dikemas dalam bentuk parade udara yang melibatkan sekitar 30 atlet paralayang dari kawasan Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel).


Lima atlet profesional dari Merapi Outdoor Bogor, termasuk instruktur senior Gendon Subandono, menjadi penerbang perintis dalam uji coba ini. Mereka lepas landas dari kawasan strategis Gedung Diklat DMHB yang dinilai ideal sebagai titik take off.

"Potensinya sangat bagus, pemandangannya juara," puji Gendon Subandono. Namun, ia memberikan catatan konstruktif. "Sekarang tinggal bagaimana pemerintah daerah menyempurnakan fasilitas pendukung. Area take off perlu diperkeras, zona pendaratan diperluas, dan akses jalan dimantapkan untuk kenyamanan dan keamanan," jelasnya.

Mesin Ekonomi Baru dan Harapan Warga

Di balik aspek teknis dan olahraga, proyek paralayang ini membawa visi yang lebih dalam: menjadi mesin penggerak ekonomi lokal. Bupati Fikri menekankan bahwa pariwisata harus memberikan dampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat.

"Ini bukan hanya untuk ditonton. Ke depan, wisatawan bisa merasakan terbang tandem. Ini akan menciptakan multiplier effect. Warung, penginapan, jasa transportasi, dan penjual oleh-oleh akan hidup. Di situlah esensi pembangunan pariwisata," papar Bupati.

Harapan ini terasa denyutnya di kalangan warga. Kehadiran keramaian di luar akhir pekan saat uji coba menjadi sinyal positif bagi para pedagang di sekitar danau. Lebih jauh lagi, Pemkab bermimpi untuk tidak hanya 'mengimpor' pilot, tetapi juga melahirkan talenta lokal.


"Target jangka panjang kami adalah melahirkan pilot-pilot bersertifikat dari putra-putri terbaik Rejang Lebong. Ini bisa menjadi profesi baru yang membanggakan dan membuka lapangan kerja," tegas Fikri.

Kolaborasi Lintas Sektor di Balik Layar

Proyek ambisius ini bukanlah kerja instan. Keberhasilannya merupakan buah dari perencanaan matang dan kolaborasi lintas sektor yang dikoordinasikan oleh Sekretaris Daerah, Yusran Fauzi.

Dalam pembagian tugas, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) di bawah pimpinan Rezza Pahlevie bertindak sebagai penanggung jawab teknis, memastikan semua aspek kelayakan dan keselamatan terpenuhi. Sementara itu, Dinas Pariwisata yang dikomandoi Dodi Sahdani bertanggung jawab atas pelaksanaan umum, promosi, dan pengemasan acara agar menarik bagi wisatawan.

Sinergi inilah yang menjadi 'mesin' di balik layar, memastikan setiap detail, mulai dari perizinan hingga pelaksanaan di lapangan, berjalan sesuai rencana.

Dengan suksesnya uji coba, perencanaan yang matang, dan visi ekonomi yang jelas, Rejang Lebong kini selangkah lebih dekat untuk memiliki ikon pariwisata baru. Paralayang di Danau Mas Harun Bastari bukan lagi sekadar wacana, melainkan sebuah kenyataan yang siap mengangkat nama Rejang Lebong di peta pariwisata petualangan nasional.

Label Postingan
Kategori Lainnya
Berita Lainnya
Sektor Lainnya
0 Comments