
Ujian Tobo Kito, Ajang Ukur Kualitas Pendidikan dan Lahirkan Generasi Unggul di Kota Bengkulu
BENGKULU, CariBengkulu.com– Pemerintah Kota Bengkulu kembali menunjukkan komitmennya dalam memajukan sektor pendidikan melalui sebuah inovasi lokal bernama Ujian Tobo Kito (UTK). Program ini digagas langsung oleh Wali Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi, sebagai respons atas ditiadakannya Ujian Nasional (UN) yang selama ini menjadi tolok ukur kualitas sekolah dan peserta didik. UTK kini resmi digelar, menandai babak baru dalam upaya mengukur sekaligus memacu semangat belajar siswa dan mutu pengajaran di setiap sekolah.
Sejak Senin, 15 September 2025, ribuan siswa SD dan SMP di seluruh penjuru Kota Bengkulu telah memulai Ujian Tobo Kito. Berbeda dari ujian konvensional, UTK diselenggarakan sepenuhnya secara digital, memanfaatkan perangkat laptop yang disediakan sekolah. Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Bengkulu, Ilham Putra, menjelaskan bahwa sistem ini dipilih bukan tanpa alasan. "Semuanya berbasis digital. Tujuannya untuk mempercepat proses koreksi, meminimalkan kecurangan, dan memberikan analisis hasil yang lebih cepat dan akurat," ujarnya. Fleksibilitas juga menjadi salah satu keunggulan, di mana sekolah dengan jumlah siswa yang banyak dapat membagi ujian menjadi beberapa sesi tanpa mengurangi esensi penilaian.
Mewujudkan Tolok Ukur Pasca-UN
Wali Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi, dalam berbagai kesempatan menekankan pentingnya UTK sebagai "intervensi" pemerintah daerah. Hilangnya UN, menurutnya, telah menciptakan kekosongan indikator untuk mengukur kemampuan akademik siswa dan efektivitas pembelajaran di sekolah. "Kalau dulu ada Nilai Evaluasi Murni (NEM) yang membuat sistem masuk sekolah lebih tertib. Sekarang, setelah berganti, malah semakin rumit. UTK ini lahir sebagai solusi, sebagai alat ukur kemampuan sekolah dan siswa kita," jelas Dedy. Program ini murni inovasi lokal yang hanya ada di Kota Bengkulu, menegaskan perhatian serius pemerintah kota terhadap masa depan anak-anaknya.
Lebih dari sekadar ujian, UTK dirancang sebagai sebuah kompetisi yang sehat dan adil. Dedy memastikan bahwa kompetisi ini "fair" dan "tidak ada intervensi dari pihak mana pun." Ia menambahkan bahwa UTK bukanlah penentu kelulusan atau kenaikan kelas, melainkan semacam try out akbar untuk menguji sejauh mana materi pelajaran telah dipahami oleh siswa. Bagi sekolah dan para guru, UTK menjadi cermin untuk mengevaluasi dan meningkatkan metode pengajaran.
Hadiah Prestisius dan Ajang Kebanggaan
Untuk memotivasi para pelajar, Pemerintah Kota Bengkulu menyiapkan apresiasi yang luar biasa. Tiga siswa dengan nilai terbaik dari masing-masing sekolah akan diundang kembali untuk mengikuti ujian tingkat kota yang dijadwalkan pada 30 September mendatang. Ajang final ini akan menentukan siswa-siswa terbaik di Kota Bengkulu. Mereka yang berhasil meraih juara 1, 2, dan 3 akan mendapatkan hadiah spesial berupa laptop dan uang pembinaan langsung dari Wali Kota Dedy Wahyudi.
Namun, hadiah tidak berhenti di situ. Sebagai bentuk penghargaan atas kerja keras dan prestasi, orang tua serta guru dari para siswa berprestasi juga akan diundang secara khusus ke Balai Kota Merah Putih. Hal ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi siswa itu sendiri, tetapi juga bagi keluarga dan sekolah mereka. "UTK ini menjadi sebuah prestise, baik untuk sekolah, guru, maupun siswa. Kita ingin tahu sejauh mana pelajaran yang diajarkan dipahami murid," ungkap Dedy.
Dengan pelaksanaan UTK, Pemerintah Kota Bengkulu berharap dapat memacu seluruh sekolah untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran dan melahirkan generasi muda yang unggul dan berdaya saing. Program ini juga menjadi bukti nyata adaptasi dunia pendidikan terhadap perkembangan teknologi, di mana evaluasi berbasis digital menjadi bagian dari upaya menciptakan sistem pendidikan yang lebih modern dan efisien.
Di balik serangkaian soal dan sistem digital, Ujian Tobo Kito adalah sebuah pesan: bahwa pendidikan adalah prioritas utama dan setiap upaya serta prestasi anak-anak Bengkulu akan selalu dihargai. Seperti yang disampaikan Wali Kota Dedy Wahyudi, "Ayo, Ayah Bunda, pacu anaknya berprestasi di segala bidang." Kalimat ini bukan hanya sebuah seruan, melainkan ajakan untuk bersama-sama membangun masa depan Bengkulu yang lebih cerah melalui pendidikan berkualitas.
0 Comments