28

Berawan

Kamis, 23 Oktober 2025 16:00

Lahan Tidur Disulap Jadi Lumbung Pangan, Wali Kota Dedy Pimpin Tanam Jagung dan Sebar 3.000 Bibit Buah Gratis di Danau Dendam
0 Likes
110 Views
Berita  Lingkungan

Lahan Tidur Disulap Jadi Lumbung Pangan, Wali Kota Dedy Pimpin Tanam Jagung dan Sebar 3.000 Bibit Buah Gratis di Danau Dendam

CARIBENGKULU.COM, BENGKULU - Pemerintah Kota Bengkulu di bawah kepemimpinan Wali Kota Dedy Wahyudi terus menunjukkan komitmennya dalam membangun kota tidak hanya dari segi infrastruktur, tetapi juga ketahanan pangan dan kelestarian lingkungan.

Langkah konkret terbaru ditunjukkan melalui aksi tanam jagung bersama warga di lahan tidur kawasan Danau Dendam Tak Sudah, Jumat pagi (17/10/2025).

Kegiatan yang sarat dengan semangat gotong royong ini bukan sekadar seremoni. Ini adalah bagian dari dua program unggulan yang tengah digencarkan Pemkot, yakni Satu Desa Satu Hektare (Sadesahe) dan Satu Pohon Satu Rumah (Sapo Suruh).

Dua kelurahan, yakni Dusun Besar dan Panorama di Kecamatan Singaran Pati, menjadi pelopor gerakan memanfaatkan lahan tidak produktif ini.

"Kita ingin membangun kesadaran bahwa lahan tidur di kota kita ini bukan beban, melainkan peluang. Semua warga bisa ambil bagian, sekecil apa pun lahannya," ujar Wali Kota Dedy Wahyudi di sela-sela kegiatan.

Menurut Dedy, meski Kota Bengkulu adalah wilayah perkotaan, potensi lahan yang belum termanfaatkan masih sangat besar. Melalui program Sadesahe, lahan-lahan ini akan "disulap" menjadi lumbung pangan baru untuk mendukung ketahanan pangan kota.

"Lahan-lahan yang belum dimanfaatkan akan kita maksimalkan. Ada yang satu hamparan penuh, ada juga yang seperempat atau tiga perempat. Intinya semua bisa berkontribusi untuk menyukseskan program ketahanan pangan ini," tegasnya.

Sinergi Kuat di Balik Gerakan Sadesahe


Aksi tanam jagung di Danau Dendam ini juga menjadi simbol sinergi kuat antara pemerintah dan masyarakat.

Adik sanak sahabat cari bengkulu, bayangkan saja, Wali Kota turun langsung memegang cangkul, didampingi oleh aparatur lengkap.

Turut hadir Kapolsek Gading Cempaka AKP Saman Saputra, Danramil 407-05/Ratu Agung Mayor CKE Abu Hasan, Camat Singgaran Pati Alex Periansyah, serta Lurah Dusun Besar dan Lurah Panorama. Kehadiran mereka menegaskan bahwa program ketahanan pangan ini adalah gerakan bersama yang didukung penuh oleh semua elemen.

Program Sadesahe ini, lanjut Dedy, mendorong masyarakat menanam komoditas pangan strategis seperti jagung, cabai, atau sayur-mayur. Tujuannya jelas: memperkuat ketahanan pangan lokal, mengurangi ketergantungan pasokan dari luar daerah, dan pada akhirnya membantu mengendalikan inflasi.

Sapo Suruh: Menghijaukan Rumah, Memandirikan Pangan


Tidak hanya fokus pada tanaman pangan jangka pendek, Pemkot Bengkulu juga memikirkan aspek kelestarian lingkungan jangka panjang.

Dalam kesempatan yang sama, Dedy Wahyudi juga secara simbolis menyerahkan dan mengampanyekan program Satu Pohon Satu Rumah (Sapo Suruh).

Tak tanggung-tanggung, Pemkot telah menyiapkan sekitar 3.000 bibit pohon buah gratis untuk dibagikan kepada masyarakat Kota Bengkulu.

"Sapo suruh, satu pohon satu rumah. Kita sudah sediakan kurang lebih tiga ribu bibit pohon buah. Ini adalah upaya kita bersama untuk penghijauan sekaligus ketahanan pangan keluarga," jelas Dedy.

Wali Kota juga membeberkan bahwa mekanisme pembagian bibit ini sudah dikoordinasikan.

"Camat-camat sudah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terkait pengadaan bibit pohon buah ini," ungkapnya.

Pesan 'Mencangkok' dan Semangat Gotong Royong

Satu hal yang menarik dari gerakan ini, Dedy Wahyudi tidak ingin masyarakat hanya bergantung pada pemberian bibit dari pemerintah. Ia mengajak warga untuk proaktif memulai dari lingkungan terdekat.

"Bagi yang belum mendapatkan bibit, bisa mulai mencangkok pohon buah yang ada di sekitar rumah. Jika ada tetangga memiliki pohon (unggul), silakan menumpang mencangkok," pesannya.

Pesan sederhana ini, adik sanak, menunjukkan semangat gotong royong dan kemandirian yang ingin ditanamkan. Ini adalah budaya "saling berbagi" yang khas dengan masyarakat kita.

Melalui sinergi program Sadesahe dan Sapo Suruh, Pemerintah Kota Bengkulu optimistis dapat menciptakan kota yang tidak hanya indah secara infrastruktur, tetapi juga hijau, produktif, dan mandiri secara pangan.

Gerakan ini diharapkan tidak berhenti sebagai kegiatan simbolis, tetapi menjadi budaya baru bagi masyarakat Kota Bengkulu untuk memanfaatkan setiap jengkal lahan demi kesejahteraan bersama.

Label Postingan
Kategori Lainnya
Berita Lainnya
Sektor Lainnya
0 Comments