BENGKULU, CariBengkulu.com – Ada pemandangan yang tak biasa di Benteng Marlborough pada Minggu malam (28/9/2025). Di tengah guyuran hujan deras dan angin kencang, semangat ratusan adik sanak sahabat Cari Bengkulu yang menghadiri penutupan Festival Serempak justru semakin membara. Momen ini menjadi lebih istimewa dengan kehadiran Wakil Menteri Kebudayaan RI, Giring Ganesha, dan Walikota Bengkulu, Dedy Wahyudi, yang tak ragu ikut basah kuyup bersama warga.

Acara penutupan yang seharusnya menjadi puncak kemeriahan justru diuji oleh alam. Namun, alih-alih bubar, masyarakat dan para pejabat justru menunjukkan semangat kebersamaan yang luar biasa, mengubah malam yang basah menjadi kenangan yang hangat dan tak terlupakan.

Semangat Kebersamaan di Tengah Hujan

Walikota Bengkulu, Dedy Wahyudi, menjadi sorotan utama saat ia memutuskan untuk melepas perlindungan dan berbaur langsung dengan kerumunan penonton. Tanpa ragu, ia berdiri di tengah hujan, menyapa warga, dan ikut menikmati alunan musik yang menggema dari atas panggung. Aksi spontan ini sontak membuat suasana semakin akrab. Para pengunjung, terutama dari kalangan generasi Z, tak menyia-nyiakan kesempatan untuk berebut swafoto bersama walikota mereka.

Wamenbud Giring Ganesha, yang tiba di lokasi, juga disambut sorak-sorai meriah. Ia memuji semangat anak-anak muda Bengkulu yang tetap bertahan meski cuaca tidak bersahabat.

"Meski diguyur hujan dan badai, semangat masyarakat tidak padam. Ini menunjukkan bahwa festival ini sudah menjadi bagian penting dari denyut kebudayaan Bengkulu. Ini luar biasa!" ujar Giring dari atas panggung, yang langsung disambut tepuk tangan riuh dari lautan payung dan jas hujan.

Wajah Baru untuk Kawasan Bersejarah

Di balik kemeriahan tersebut, Festival Serempak menjadi panggung untuk sebuah janji besar bagi masa depan pariwisata Bengkulu. Wamenbud Giring Ganesha secara terbuka menyatakan dukungan penuhnya terhadap rencana revitalisasi kawasan Benteng Marlborough dan Kampung Cina yang digagas oleh Pemerintah Kota Bengkulu.

“Silahkan jadikan tempat ini (Benteng Marlborough) sebagai tempat teman-teman berkumpul dan mengekspresikan diri. Ke depan akan ada kafe, jogging track, dan kawasan ini akan disulap menjadi tempat tongkrongan baru bagi anak-anak muda,” janji Giring.

Komitmen ini diperkuat oleh Walikota Dedy Wahyudi, yang menegaskan bahwa proyek revitalisasi ini adalah prioritas. “Alhamdulillah, kini Benteng Marlborough sudah terbuka dan bisa kita manfaatkan. Kawasan Barukoto sedang kita bangun agar jadi tempat nongkrong anak muda. Kampung Cina juga akan kita tata karena merupakan satu kesatuan dengan benteng ini,” tegas Dedy.

Serempak: Merayakan Budaya, Menggerakkan Ekonomi

Festival Serempak, yang berarti "bersama-sama", telah membuktikan namanya. Selama dua hari, 27-28 September 2025, acara ini sukses memadukan kekayaan tradisi dengan kreativitas modern. Mulai dari karnaval budaya, tarian tradisional, pameran UMKM lokal, hingga pertunjukan musik dari artis nasional seperti Shaggydog dan Kunto Aji, semuanya tersaji apik.

Festival ini tidak hanya menjadi ruang ekspresi bagi seniman dan anak muda, tetapi juga menjadi berkah bagi para pelaku UMKM. Puluhan stan kuliner dan kerajinan tangan tetap ramai dikunjungi, membuktikan bahwa semangat kebersamaan mampu mengalahkan tantangan cuaca.

Giring menutup sambutannya dengan optimisme yang menular. “Tahun depan kita bikin lagi event-event seperti ini supaya ekonomi kreatif naik, pariwisata naik, budaya naik, dan anak-anak muda gen Z semuanya happy!” tutupnya.

Malam itu, meski basah kuyup, ratusan warga Bengkulu pulang dengan senyum dan harapan baru. Hujan deras di Benteng Marlborough bukan menjadi penghalang, melainkan saksi bisu dari lahirnya sebuah komitmen untuk Bengkulu yang lebih hidup, kreatif, dan maju.