BENGKULU Caribengkulu.com - Ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Bengkulu turun ke jalan, Senin (26/5/2025), menuntut Gubernur Helmi Hasan segera menuntaskan krisis BBM yang menyengsarakan masyarakat. Aksi damai di depan Kantor Gubernur ini dipicu viralnya video lama sang gubernur yang berjanji menghapus antrean BBM dalam 100 hari masa kerja.
"Ketika rakyat menjerit karena antre BBM berjam-jam, pemerintah malah minta pengertian. Padahal ini tanggung jawab mereka. Pemimpin seharusnya hadir dengan solusi, bukan menenangkan dengan kalimat-kalimat klise," tegas Faris Alatas, Kepala Bidang PTKP HMI Cabang Bengkulu.
Aksi yang dipimpin Presiden Mahasiswa Universitas Bengkulu, Theo Ramadhan Z, diikuti BEM dari berbagai kampus termasuk STIKes Bakti Husada, UIN Fatmawati Soekarno, Poltekkes Kemenkes, dan organisasi pemuda IMM, GMNI, serta HMI.
Para demonstran menyampaikan lima tuntutan utama: percepatan pengerukan Pelabuhan Pulau Baai, pembangunan jaringan pipa bawah laut, jaminan ketersediaan BBM merata, evaluasi kebijakan pajak kendaraan, dan penerbitkan SK baru untuk penyesuaian tarif pajak.
Kritik tajam juga datang dari level nasional. Wakil Sekretaris Jenderal PB HMI, Maulana Taslam, menyebut Gubernur Bengkulu lalai dan tidak melakukan langkah antisipatif. "Seharusnya ini bisa dicegah kalau pemerintah provinsi peka terhadap kondisi lapangan," ujarnya.
Sementara Bendahara Umum PB PMII, Lubis, yang merupakan putra asli Bengkulu, mendesak Menteri BUMN Erick Thohir turun langsung menangani masalah ini. "Jangan sampai merusak kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto," tegasnya.
Ketua HMI Bengkulu, Anjar Wahyu Wijaya, menilai Pemprov harus lebih tegas menekan Pertamina. "Tentunya Pemprov jangan hanya diam, bertindak demi rakyat atau kondisi seperti ini akan terus terjadi," tandasnya.
0 Comments