BENGKULU- Pukul 05.00 WIB, langit Bengkulu masih gelap, namun antrean kendaraan sudah mengular di SPBU Tanah Patah. Rafen, salah satu pengendara, rela mengantre sejak jam segitu meski SPBU belum buka karena belum ada distribusi BBM dari Pertamina.
"Saya ngantre dari jam 06.00 WIB, ini saja ada yang ngantre dari jam 05.00 WIB. Tapi kita masih bertahan disini sampai minyak datang, karena di eceran juga sekarang belum tentu ada," ujar Rafen yang ternyata masih belum beranjak hingga jam 09.00 WIB.
Pemandangan serupa terjadi di seluruh penjuru Bengkulu. Di SPBU Bumi Ayu, antrean sepeda motor mengular hingga Jalan Perhubungan 1, sementara antrean mobil mencapai DIY Pagar Dewa. Di SPBU Km 6,5, antrean bahkan masuk ke gang jalan Nangka MTSN dan menyebabkan kemacetan.
Yang mencuri perhatian, SPBU Padang Jati memberikan pelayanan ekstra dengan membuka antrean di luar jam operasional. Manager SPBU, Eka Yunata, menjelaskan keputusan ini sebagai bentuk kepedulian. "Saat BBM masuk pukul 21.00 malam, kita langsung bongkar dan buka antrean sampai pukul 01.00 WIB karena karyawan hanya sanggup sampai jam tersebut," jelasnya.
Redo, warga Kelurahan Tanah Patah, yang ikut antrean malam itu mengaku lega akhirnya mendapat BBM. "Saya sejak siang antre di SPBU Tebeng, SPBU KM 6,5, belum sampai giliran saya sudah habis. Tidak sampai 2 jam, petugas SPBU langsung bilang habis," ceritanya.
Kondisi berbeda dialami Ny Tria yang berkeliling kota pada Minggu pagi namun mendapati SPBU-SPBU tutup dan pengecer BBM kosong. "Ada satu yang buka tadi harganya Rp16.000, dan itu pun saya tidak kebagian, kehabisan duluan," keluhnya.
Marjan, warga Lingkar Timur, mewakili suara banyak warga ketika berharap pemerintah segera mencari solusi. "Harapannya kepada pemerintah, ini dicarikan solusinya sehingga masyarakat tidak sulit seperti ini. Ini sudah sering terjadi, maunya BBM ini terus tersedia," pungkasnya.
0 Comments