BENGKULU, caribengkulu.com – Sebuah tradisi yang telah mengakar ratusan tahun akan menyambut fajar baru. Festival Tabut Bengkulu 2025, ikon budaya dan spiritualitas masyarakat Bengkulu, secara resmi akan berpindah rumah. Dari Lapangan Merdeka yang sarat kenangan, perhelatan akbar ini akan digelar di lokasi yang lebih luas dan strategis: Sport Center Pantai Panjang.
Keputusan monumental ini bukan tanpa alasan. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, Murlin Hanizar, pada Jumat (18/4/2025) lalu menjelaskan bahwa langkah ini merupakan hasil evaluasi mendalam bersama Kementerian Pariwisata. Lapangan Merdeka dinilai sudah tidak lagi memadai untuk menampung antusiasme publik yang kian membludak setiap tahunnya.
"Hasil evaluasi dari Kementerian Pariwisata, bahwa tidak layak lagi untuk dilaksanakan di venue Lapangan Merdeka dan sekitarnya. Karena ya crowded dan sebagainya," ungkap Murlin. Faktor keamanan menjadi pertimbangan vital. Pihak kepolisian dan TNI pun telah memberikan lampu hijau dan tidak merekomendasikan Lapangan Merdeka untuk perhelatan sebesar Tabut.
Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, menyambut baik perubahan ini dengan visi besar. Pemindahan ini bukan sekadar pergantian lokasi, melainkan sebuah transformasi. Festival Tabut 2025 dirancang untuk menjadi lebih dari sekadar pesta rakyat tahunan; ia diproyeksikan sebagai sebuah spektakel budaya bertaraf internasional.
Wajah Baru Tabut di Tepi Samudera
Bayangkan kemeriahan Festival Tabut berpadu dengan debur ombak dan semilir angin Pantai Panjang. Lokasi baru di Sport Center menjanjikan ruang yang lebih lega, tata kelola yang lebih profesional, dan pengalaman yang lebih nyaman bagi puluhan ribu pengunjung yang diperkirakan akan hadir.
Pemerintah Provinsi Bengkulu, di bawah komando Gubernur Helmi Hasan, telah menyiapkan anggaran sekitar Rp1,3 miliar dari APBD untuk memastikan festival tahun ini menjadi yang termegah. Inovasi tak henti digulirkan. Salah satu yang paling menarik adalah janji akan adanya 10.000 porsi makanan gratis setiap hari selama festival berlangsung, sebuah kolaborasi hangat antara Pemprov dan Pemkot Bengkulu.
Tidak hanya itu, sebagai wujud nyata program "bantu rakyat", Gubernur Helmi Hasan menegaskan bahwa para pelaku UMKM kecil tidak akan dipungut biaya sewa tenda. "Anggaran kurang lebih sekitar Rp. 1,3 miliar, dan nanti saya minta UMKM yang kecil, UMKM itu free tendanya. Tempat jualannya nggak boleh dipungut," tegas Helmi.
Meski pusat keramaian festival berpindah, Murlin Hanizar memastikan bahwa esensi sakral dari ritual Tabut akan tetap terjaga. "Pelaksanaan ritualnya tetap. Insya Allah tempat kemarin ya. Karena itu kan yang melaksanakan teman-teman keluarga besar kita dari KKT (Kerukunan Keluarga Tabot)," jelasnya. Ini menjadi jaminan bahwa modernisasi festival tidak akan menggerus akar tradisi yang telah diwariskan turun-temurun sejak abad ke-17.
Dengan lokasi baru yang lebih representatif, dukungan penuh dari berbagai pihak, dan serangkaian inovasi yang berpihak pada rakyat, Festival Tabut 2025 di Sport Center Pantai Panjang siap membuka lembaran baru. Ini adalah sebuah gebrakan yang tidak hanya menjanjikan kemeriahan, tetapi juga asa akan peningkatan citra pariwisata Bengkulu di mata dunia.
0 Comments