
Taman Tabot Mulai Dibangun, Wajah Baru Bengkulu di Balik Benteng Marlborough Siap Memesona
BENGKULU, CARIBENGKULU.COM– Suara alat berat mulai terdengar di kawasan belakang Benteng Marlborough yang selama ini dikenal sepi. Sebuah harapan baru tengah ditanam di sana, ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Walikota Bengkulu, Dedy Wahyudi, bersama Wakil Walikota, Ronny PL Tobing, pada Kamis (9/10/2025). Proyek ambisius ini adalah pembangunan Taman Tabot, sebuah ruang publik yang digadang-gadang akan menjadi ikon baru kebanggaanUrang Awak.
Adik sanak sahabat cari bengkulu, pembangunan ini bukan sekadar proyek taman biasa. Ini adalah sebuah janji untuk merawat warisan, sebuah upaya nyata untuk membawa tradisi Tabot yang agung ke dalam denyut kehidupan kota sehari-hari. Lahan yang sebelumnya mungkin hanya semak belukar tak terurus, kini akan disulap menjadi pusat interaksi budaya yang modern namun tetap berakar kuat pada tradisi.
Dalam sambutannya yang penuh semangat, Walikota Dedy Wahyudi menegaskan bahwa Taman Tabot adalah wujud komitmen Pemerintah Kota Bengkulu untuk melestarikan identitas daerah. "Hari ini kita meletakkan batu pertama pembangunan Taman Tabot. Tabot adalah ciri khas Bengkulu, budaya kita yang harus terus hidup. Pemerintah hadir untuk memastikan warisan ini tidak hanya dikenang, tetapi juga dirasakan oleh generasi sekarang dan mendatang," ujar Dedy.
Dengan anggaran sekitar Rp1,2 miliar, taman ini dirancang dengan konsep yang sangat unik dan kental dengan nuansa Bengkulu. Bayangkan saja, adik sanak akan duduk di bangku taman yang berbentuk seperti ornamen alat musik Dol yang khas. Di setiap sudut taman, akan berdiri megah miniatur-miniatur Tabot, mengingatkan kita pada kemeriahan festival yang digelar setiap tahunnya.
Lebih dari sekadar tempat bersantai, Walikota Dedy berharap taman ini akan menjadi "rumah" bagi para seniman dan budayawan. "Saya ingin taman ini hidup. Nanti sanggar-sanggar tari bisa latihan di sini, para pemuda bisa berlatih musik Dol, dan menjelang perayaan Tabot, tempat ini akan menjadi pusat kegiatan budaya," tambahnya.
Lokasinya yang strategis, tepat di belakang Benteng Marlborough, juga bukan tanpa alasan. Kawasan ini merupakan bagian dari kota tua yang sarat akan sejarah, menghubungkan Benteng, Kampung Cina, hingga Pondok Besi. Kehadiran Taman Tabot diharapkan dapat menghidupkan kembali denyut pariwisata di kawasan ini, menciptakan sebuah magnet baru yang menarik wisatawan lokal maupun mancanegara.
Kualitas Pembangunan dan Harapan Warga
Walikota Dedy Wahyudi memberikan pesan tegas kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) yang bertanggung jawab atas proyek ini. "Saya minta pastikan betul pembangunannya sama dengan gambar yang sudah dibuat dan tolong jaga kualitasnya. Jangan sampai hasilnya tidak maksimal," tegasnya.
Proyek yang ditargetkan rampung pada akhir tahun 2025 ini juga akan dilengkapi dengan fasilitas modern seperti area food truck yang tertata rapi. Tujuannya jelas, agar pengunjung merasa nyaman dan betah berlama-lama menikmati suasana taman sambil mencicipi kuliner lokal.
Antusiasme tidak hanya datang dari pemerintah, tetapi juga dari masyarakat sekitar. Anggi, salah seorang warga, mengungkapkan kegembiraannya. "Kami senang sekali dan berterima kasih kepada pemerintah. Lahan yang dulu kurang terawat sekarang akan jadi cantik. Semoga dengan adanya Taman Tabot, semakin banyak wisatawan yang datang ke Bengkulu," ujarnya penuh harap.
Setelah pembangunan selesai, pengelolaan dan pemeliharaan taman akan diserahkan kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Namun, Walikota Dedy mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ikut merasa memiliki dan menjaga ikon baru ini.
"Pemerintah bisa membangun, tapi tanpa dukungan masyarakat, taman ini tidak akan bertahan lama. Mari kita jaga bersama, karena ini bukan hanya milik pemerintah, tapi milik seluruh warga Bengkulu," tutupnya.
Adik sanak sahabat cari bengkulu, pembangunan Taman Tabot ini adalah langkah besar bagi kota kita. Ini bukan hanya tentang membangun fisik, tetapi juga membangun jiwa dan kebanggaan sebagai masyarakat Bengkulu. Sebuah ruang di mana sejarah, budaya, dan masa depan bertemu dalam harmoni yang indah.
0 Comments