26

Hujan Ringan

Rabu, 10 September 2025 16:00

Gebrak Angka Pengangguran: Pemprov Bengkulu Guyur Rp10 Miliar, Cetak 1.000 PMI Berstandar Global dalam Setahun!
0 Likes
284 Views
Berita  Pemerintahan

Gebrak Angka Pengangguran: Pemprov Bengkulu Guyur Rp10 Miliar, Cetak 1.000 PMI Berstandar Global dalam Setahun!

Bengkulu, CariBengkulu.com– Pemerintah Provinsi Bengkulu menunjukkan komitmen serius dalam mengentaskan pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan mengalokasikan dana fantastis sebesar Rp10 miliar. Anggaran jumbo ini secara spesifik ditujukan untuk program pengembangan sumber daya manusia (SDM) calon pekerja migran Indonesia (PMI) asal Bumi Rafflesia. Tak main-main, target ambisius pun dicanangkan: memberangkatkan 1.000 putra-putri terbaik Bengkulu ke kancah global dalam setahun.

Pengumuman yang disambut antusias ini disampaikan langsung oleh Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, saat membuka gelaran akbar Pekerja Migran Indonesia (PMI) Expo Merah Putih 2025 di Aula Poltekkes Bengkulu pada Senin sore (28/7). Acara prestisius ini tak hanya dihadiri jajaran pimpinan daerah, namun juga disemarakkan oleh kehadiran Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Abdul Kadir Karding, serta ribuan peserta dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga masyarakat umum yang haus akan peluang.

"Kita siapkan dana sepuluh miliar untuk mendukung pekerja migran. Dana ini akan dikelola oleh Bank Bengkulu dan digunakan untuk pelatihan bahasa serta keterampilan sesuai kebutuhan negara tujuan. Target kita, dalam satu tahun ada seribu putra-putri terbaik Bengkulu bisa bekerja di luar negeri," tegas Gubernur Helmi dalam sambutannya yang penuh semangat.

Investasi Masa Depan: Bahasa, Keterampilan, dan Perlindungan Maksimal

Alokasi dana sebesar Rp10 miliar ini bukan sekadar angka, melainkan wujud nyata investasi Pemprov Bengkulu untuk masa depan. Helmi Hasan menekankan bahwa dengan dukungan finansial ini, calon PMI Bengkulu akan dibekali dengan kemampuan komunikasi bahasa yang mumpuni serta keterampilan teknis yang sesuai dengan standar dan kebutuhan negara tujuan. Harapannya, para pekerja migran ini tidak lagi hanya mengandalkan kekuatan fisik, melainkan menjadi tenaga kerja terampil dan profesional yang mampu meraih pendapatan jauh lebih baik.

"Anak-anak muda, bukan hanya bekerja di luar negeri, tapi juga dengan keterampilan. Mereka di luar negeri mendapatkan pengalaman dan semangat baru, sehingga pulang ke Bengkulu pengalaman dan pendapatan akan lebih bagus," lanjut Helmi, menggambarkan visi jangka panjang program ini.

Untuk memastikan program berjalan optimal, Pemprov Bengkulu menggandeng berbagai pihak strategis, termasuk Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Bank Bengkulu sebagai pengelola dana, Dinas Pendidikan (Diknas), Poltekkes, dan banyak lagi. Sinergi ini bertujuan untuk mencetak calon pekerja migran yang berkualitas dan siap bersaing di pasar global.

PMI Expo 2025: Jembatan Menuju Peluang Global

PMI Expo Merah Putih 2025, yang digagas oleh Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Bengkulu, menjadi platform krusial dalam program ini. Expo ini dirancang sebagai upaya memberikan akses informasi yang lebih luas kepada masyarakat Bengkulu tentang peluang dan prosedur kerja yang legal serta aman di luar negeri.

Dalam pameran ini, sejumlah Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) yang beroperasi di Bengkulu turut berpartisipasi, lengkap dengan Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS) yang telah memiliki kontrak pengiriman tenaga kerja ke berbagai negara seperti Jepang, Korea Selatan, Jerman, Taiwan, hingga negara-negara Timur Tengah dan Australia. Ini menunjukkan keseriusan Pemprov dalam membuka pintu seluas-luasnya bagi masyarakat Bengkulu untuk meraih kesempatan di pasar kerja internasional.

Gubernur Helmi menjelaskan bahwa program ini adalah bagian integral dari misi besar kepemimpinannya bersama Wakil Gubernur Mian, dalam memastikan calon pekerja migran mendapatkan informasi yang akurat, pelatihan yang berkualitas, serta perlindungan yang maksimal. Program ini juga selaras dengan tagline andalan Pemprov Bengkulu, yaitu “Bantu Rakyat”, yang mendorong seluruh perangkat daerah untuk melakukan intervensi nyata demi menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera.

“Bidang ketenagakerjaan menjadi perhatian serius Pemprov. Kita ingin membentuk iklim sosial, ekonomi, dan budaya yang mendukung produktivitas tenaga kerja agar mereka bisa hidup lebih layak dan berkualitas,” tegas Helmi.

Dukungan Penuh dari Pemerintah Pusat: PMI Sebagai Duta Bangsa

Kehadiran Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Abdul Kadir Karding, menjadi bukti konkret dukungan pemerintah pusat terhadap inisiatif Bengkulu. Dalam sambutannya, Menteri Abdul Kadir menyampaikan apresiasi tinggi atas langkah maju Pemprov Bengkulu yang dinilainya sebagai model kolaborasi daerah-pusat yang sangat produktif.

"Saya sungguh bersyukur bisa hadir di sini. Informasinya, ada 1.500 peserta mengikuti kuliah umum ini. Kementerian kami memang baru, tapi Presiden Prabowo memiliki misi besar soal pekerja migran. Beliau sering menyampaikan bahwa anggaran APBN akan dimanfaatkan untuk membuka lapangan kerja," kata Abdul Kadir, seraya menekankan komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam memberdayakan pekerja migran.

Menteri Abdul Kadir juga menyoroti pentingnya edukasi kepada masyarakat tentang proses, persyaratan, serta hak-hak pekerja migran. Ia menegaskan bahwa pekerja migran tidak hanya menjadi tulang punggung ekonomi keluarga, tetapi juga kontributor besar dalam meningkatkan devisa negara. “Pekerja migran bukan hanya penyelamat ekonomi keluarga, tapi juga penyumbang devisa nasional. Kita harus rawat, latih, dan lindungi mereka sebaik mungkin,” imbuhnya.

Peresmian Migran Center Merah Putih: Satu Pintu Layanan Terpadu

Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan PMI Expo 2025, turut dilakukan agenda penting yang mempertegas arah kebijakan ketenagakerjaan daerah. Ini meliputi penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) tentang Penguatan Kolaborasi Pembangunan SDM antara Pemprov Bengkulu dengan sejumlah mitra strategis. Selain itu, dilakukan pula penyerahan aset eks rumah dinas Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu yang akan dialihfungsikan sebagai fasilitas pendukung pelatihan dan penempatan kerja.

Puncak acara lainnya adalah peresmian Migran Center Merah Putih, sebuah pusat layanan terpadu yang akan menjadi simpul informasi, konseling, dan advokasi bagi para pekerja migran dan keluarganya. Pusat ini dirancang untuk menjadi ruang integrasi layanan lintas sektor, mulai dari pendidikan pra-penempatan, legalitas dokumen, hingga pelaporan masalah di luar negeri, bahkan hingga pemulangan dan reintegrasi sosial.

“Ini bukan hanya soal ekonomi. Ini soal harga diri. Rakyat Bengkulu harus punya tempat di dunia kerja internasional. Tapi kita pastikan mereka berangkat dengan prosedur yang benar dan dalam kondisi siap,” tutur Helmi Hasan. Ia menambahkan, Pemprov Bengkulu ingin menciptakan ekosistem tenaga kerja yang tidak hanya terampil, tapi juga dihargai. “Kami ingin agar rakyat Bengkulu yang bekerja di luar negeri tidak hanya menjadi buruh, tapi menjadi profesional yang diakui,” pungkasnya.

Dengan dukungan pemerintah pusat dan daerah, serta sinergi antara lembaga pelatihan, perusahaan penempatan, dan stakeholder terkait, program ambisius ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam menciptakan ekosistem migrasi tenaga kerja yang lebih aman, produktif, dan sejahtera bagi masyarakat Bengkulu. Ini adalah babak baru bagi Bengkulu untuk mencetak duta-duta bangsa yang tidak hanya berkontribusi bagi keluarga, tetapi juga mengharumkan nama Indonesia di mata dunia.

Label Postingan
Kategori Lainnya
Berita Lainnya
Sektor Lainnya
0 Comments